CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Saturday 24 March 2012

Puzzle

Proses belajar pada anak usia 4 hingga 6 tahun lebih diarahkan untuk melatih mereka mengembangkan kecerdasan maupun keterampilan. Banyak ahli percaya bahawa pada peringkat umur ini merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan otak kanak-kanak. Guru dan ibubapa dapat membantu merangsang perkembangan otak kanak-kanak dengan memberikan pembelajaran melalui permainan. Salah satu mainan yang disukai oleh kanak-kanak peringkat ini adalah puzzle. Banyak ahli pendidikan menyarankan untuk memberikan mainan puzzle kepada kanak-kanak. Bermain puzzle selain menyenangkan juga meningkatkan keterampilan anak. Ia meningkatkan koordinasi mata dan tangan. Selain itu, ia membangunkan pemikiran logik serta meningkatkan kemahiran ruang. Tambahan pula, ia juga meningkatkan keupayaan kanak-kanakuntuk mengenali bentuk dan membangunkan sikap ketabahan kerana kanak-kanak perlu berusaha dengan tekun ketika bermain puzzle.




Beberapa manfaat bermain puzzle bagi anak-anak antara lain:

1. Meningkatkan Keterampilan Kognitif
Keterampilan kognitif  berkaitan dengan kemampuan untuk belajar dan memecahkan masalah. Puzzle adalah permainan yang menarik bagi anak balita karena anak balita pada dasarnya menyukai bentuk gambar dan warna yang menarik. Dengan bermain puzzle anak akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun gambar. Pada tahap awal mengenal puzzle, mereka mungkin mencoba untuk menyusun gambar puzzle dengan cara mencoba memasang-masangkan bagian-bagian puzzle tanpa petunjuk. Dengan sedikit arahan dan contoh, maka anak sudah dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya dengan cara mencoba menyesuaikan bentuk, menyesuaikan warna, atau logika. Contoh usaha anak menyesuaikan bentuk misalnya bentuk cembung harus dipasangkan dengan bentuk cekung. Contoh usaha anak menyesuaikan warna misalnya warna merah dipasangkan dengan warna merah. Contoh usaha anak menggunakan logika, misalnya bagian gambar roda atau kaki posisinya selalu berada di bawah.

2. Meningkatkan Kemahiran Motor Halus
Kemahiran motor halus  berkaitan dengan kemampuan anak menggunakan otot-otot kecilnya khususnya tangan dan jari-jari tangan.  Dengan bermain puzzle tanpa disadari anak akan belajar secara aktif menggunakan jari-jari tangannya. Supaya puzzle dapat tersusun membentuk gambar maka bahagian puzzle harus disusun secara hati-hati. Perhatikan cara anak-anak memegang bagian puzzle akan berbeza dengan caranya memegang patung atau bola. Memengang dan meletakkan puzzle mungkin hanya menggunakan dua atau tiga jari, sedangkan memegang patung atau bola dapat dilakukan dengan mengempit di ketiak (tanpa melibatkan jari tangan) atau menggunakan kelima jari dan telapak tangan sekaligus.
3. Meningkatkan Keterampilan Sosial Keterampilan sosial berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Puzzle dapat dimainkan secara perorangan. Namun puzzle dapat pula dimainkan secara kelompok. Permainan yang dilakukan oleh kanak-kanak secara kelompok akan meningkatkan interaksi sosial kanak-kanak. Dalam kelompok kanak-kanak akan saling menghargai, saling membantu dan bekerjasama satu sama lain. Jika anak bermain puzzle di rumah orang tua dapat menemani anak untuk bekerjasama menyelesaikan masalah, tetapi sebaiknya orang dewasa hanya memberikan arahan kepada kanak-kanak dan tidak terlibat secara aktif membantu kanak-kanak menyusun puzzle.


1. Pilihlah tingkat kesulitan yang sesuai untuk usia anak. 2. Pilihlah bahan yang sesuai dengan usia anak
3. Sesuaikan dengan kesukaan anak.

0 comments:

Post a Comment